Metode Pembelajaran Kooperatif


Pengertian Pembelajaran kooperatif ( cooperative learning ) adalah strategi pembelajaran yang dirancang secara berkelompok, dimana siswa belajar bersama dan saling membantu dalam membuat tugas dengan penekanan pada situasi untuk saling membantu diantara kelompok. Dengan sifatnya yang saling membantu dan mendukung satu sama lain, maka dalam pembelajaran kooperatif tidak ada kompetisi , sebab keberhasilan belajar adalah keberhasilan kelompok.

Tujuan utama diterapkan pembelajaran kooperatif adalah untuk menciptakan suatu situasi dimana keberhasilan dapat tercapai bila siswa lain juga mencapai tujuan tersebut. Menurut Suyanto ( 2008 ), ada lima prinsip mendasari pembelajaran kooperatif, yaitu :
(1) Positive interdependence ; saling bergantung secara positif, artinya anggota kelompok menyadari bahwa mereka perlu bekerja sama untuk mencapai tujuan,
(2) face to face interaction : semua anggota berinteraksi saling berhadapan,
(3) Individual accountability : setiap anggota harus belajar dan menyumbang demi pekerjaan dan keberhasilan kelompok,
(4) Use of collaborative / social skills: keterampilan bekerjasama dapat berkolaborasi,
(5) Group processing: siswa perlu menilai bagaimana mereka bekerja secara efektif.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dala pembelajaran kooperatif :
(1) hasil kerja adalah hasil kelompok,
(2) Penghargaan untuk kelompok bukan untuk perorangan,
(3) setiap anggota mempunyai peran / tugas yang merupakan bagian dari tugas kelompok,
(4) antar anggota saling memberi dukungan dan saling membantu,
(5) guru memberi feedback untuk kelompok,
(6) semua anggota kelompok bertanggungjawab atas tugas kelompoknya.

Ada beberapa macam pembelajaran kooperatif, antara lain :
a. Examples Non Examples.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP
3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar
4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas
5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
6. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
7. Kesimpulan

b. Picture and Picture:
Langkah-langkah yang dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Menyajikan materi sebagai pengantar
3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi
4. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
7. Kesimpulan/rangkuman

c. Numbered Heads Together
Langkah-langkah yang dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya
4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka
5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
6. Kesimpulan


d. Think-Pair-Share
Langkah – langkah untuk menerapkan pembelajaran kooperatif model Think – Pair- Share ( TPS ) sebagai berikut :
1. Guru memberikan sebuah topic kepada siswa
2. Masing – masing siswa kemudian memikirkan jawabannya sendiri
3.Kemudian siswa berpasangan dan masing – masing pasangan mendiskusikan sebuah topik tersebut
4. Selanjutnya pasangan – pasangan tersebut berbagi pendapat dengan semua anggota kelas lainnya.

e. JIGSAW
Langkah – langkah untuk menerapkan pembelajaran kooperatif model Think – JIGSAW sebagai berikut :
1. Siswa dibagi menjadi beberapa anggota kelompok secara heterogen, misalnya kelompok A, B, C dan D.
2. Masing – masing kelompok ini ditunjuk menjadi ahli ( expert) tentang bidang ( sub topic ) tertentu dari materi, misalnya X, Y, Z dan N
3. Siswa – siswa dari kelompok A, B, C dan D yang ditunjuk expert tentang X selanjutnya berkumpul, belajar bersama tentang materi X sehingga menjadi expert tentang X. Demikian pula dengan anggota lainnya yang ditugaskan menjadi expert tentang materi lainnya.
4. Setelah diskusi dalam kelompok expert ini selesai, para ahli ini kembali ke kelompoknya semula ( kelompok asal) yaitu A, B, C dan D dan memberikan penjelasan kepada anggota lainnya di dalam kelompok materi yang dikuasainya dan mendengarkan dari ahli lainnya tentang materi lainnya pula.

f. Student Teams-Achievment Division ( STAD )
Langkah-langkah yang dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
2. Guru menyajikan pelajaran
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
4. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
5. Memberi evaluasi
6. Kesimpulan

5 { ADD KOMENTAR }:

Anonim mengatakan...

bagus bro,,,,

Anonim mengatakan...

heeee :30

elen mengatakan...

http://lh3.ggpht.com/_RVpTV2JOOxA/S1USd83ybAI/AAAAAAAAB5A/13r9iaeHhttp://lh4.ggpht.com/_RVpTV2JOOxA/S1UTHWyJdTI/AAAAAAAAB6Y/2Pv4W2ncs8I/t4belajarblogger23.gifXNg/t4belajarblogger1.gif

thx ,buat artikelnya..sangat membantu,
ada ga yg lebih lengkap seperti kelebihan dan kelemahan metode pembelajaran ini?

obat kuat mengatakan...

terimakasih banyak untuk berbagi informasi... semoga tuhan memberikan yang terbaik buat kita semua

Junaidi mengatakan...

thanks to All... smoga artikelx bs membantu kalian....

Search