Boom! Saham AS Jatuh ke Terendah 2010

Selasa, 8 Juni 2010 06:01 WIB

New York, (tvOne)

Saham-saham AS jatuh pada Selasa (8/6) ke tingkat terendah tahun ini, karena Wall Street sangat terganggu oleh kekhawatiran pemulihan pengangguran AS dan meningkatnya krisis utang Eropa.

Dow Jones Industrial Average merosot 115,48 poin (1,16 persen) pada penutupan menjadi 9.816,49, menambah penurunan indeks blue-chip 3,0 persen pada Jumat. Indeks teknologi Nasdaq kehilangan 45,27 poin (2,07 persen), menjadi 2.173,90. Sedangkan indeks S&P 500 ukuran lebuh luas dari pasar tergelincir 14,41 poin (1,35 persen), ke penutupan sementara 1.050,47.

Indeks untuk berayun antara wilayah positif dan negatif, sebelum kerugian melebar pada penutupan perdagangan. Pasar terus dihantui laporan pada Jumat, tentang penciptaan lapangan kerja di Amerika Serikat yang lebih lemah dari perkiraan.

Laporan pekerjaan Mei menunjukkan pengusaha masih enggan untuk merekrut karyawan baru, mempertinggi ketakutan pemulihan ekonomi goyah. "Sentimen teluka oleh laporan pekerjaan AS yang mengecewakan pada Jumat, dan memperburuknya krisis utang zona euro melumpuhkan bulls (gairah)," analis di Charles Schwab & Co mengatakan dalam sebuah pernyataannya.

Investor juga terus mengawasi euro yang merosot di bawah 1,19 dolar, pada Senin pagi untuk pertama kalinya sejak Maret 2006. Euro sempat berpindah tangan pada 1,1882 dolar, sebelum memperoleh kembali beberapa penurunannya. "Mood hari ini muram," kata analis Briefing.com Patrick O`Hare, mengutip berlanjutnya kekhawatiran tentang pengangguran.

Dia mengatakan, laporan Mei yang menunjukkan sedikit perbaikan situasi pekerjaan di sektor swasta "menggarisbawahi realitas situasi anemia pekerjaan yang dapat bertahan selama beberapa waktu meskipun pemulihan ekonomi meluas."
Laporan, yang menunjukkan bahwa lapangan pekerjaan sektor swasta Mei meningkat hanya 41.000 atau kurang dari seperlima dari jumlah yang diperkirakan oleh para analis.Laporan ini juga telah mengguncang pasar saham Eropa, ditambah keprihatinan baru tentang keuangan publik zona euro karena sebagai pejabat Hongaria menaikkan prospek default (gagal) utang.
"Ketidakpastian itu telah menyusup ke pasar, meninggalkan peserta waspada terhadap risiko perdagangan," kata O`Hare. (ant)