Ilmu Ekonomi Regional adalah cabang dari ilmu ekonomi yang memasukkan unsur lokasi dalam pembahasannya. ilmu ini juga menerapkan pronsip-prinsip ekonomi yang terkait dengan wilayah, sehingga lebih serasi/tepat untuk diaplikasikan dalam berbagai kebijakan pembangunan wilaya. dengan demikian, ilmu ini sangat diperlukan dalam mengatur berbagai kebijakan ekonomi wilayah. sehingga, secara teoritis definisi dari ilmu ekonomi regional menurut Tarigan (2005) adalah :
ilmu yang mempelajari bagaimana manusia memenuhi kebutuhan hidupnya yang ketersediaannya atau kemampuan orang mendapatkannya terbatas.
ilmu ekonomi regianal termasuk salah satu cabang yang baru dari ilmu ekonomi. cabang ilmu ekonomi lain yang terakhir berkembang adalah ilmu ekonomi lingkungan sebagai pecahan dari ilmu ekonomi regional. pemikiran ke arah ekonomi regional secara sepotong-potong dicetuskan oleh Von Thunen (1826), Weberr (1929), Ohlin (1939), dan Losch (1939). namun secara umum Walter Isard adalah orang pertama yang dianggap dapat memberi wujud (landasan yang kompak) atas ilmu ekonomi regional, IER baru menunjukkan wujudnya setelah diterbitkannya disertasi (1956).
Tujuan Ilmu Ekonomi Regional
Tujuan (goals) ilmu ekonomi regional sebetulnya tidak jauh berbeda dengan tujuan ilmu ekonomi pada umumnya. ferguson (1965) mengatakan bahwa tujuan utama kebijakan ekonomi adalah (1) full employment, (2) economic growth dan (3) price stability. uraian diatas masing-masing tujuan tersebut dapat dikemukanakn sebagai berikut :
1. menciptakan full employent atau setidak-tidaknya tingkat pengangguran yang rendah menjadi tujuan pokok pemerintahan pusat maupun daerah. dalam kehidupan masyarakat, pekerjaan bukan saja berfungsi sebagai sumber pendapatan, tetapi sekaligus juga memberikan harga diri atau status bagi yang bekerja.
2. adanya economic growth (pertumbuhan ekonomi), karena selai menyediakan lapangan kerja bagi angkatan kerja baru, juga diharapkan dapat memperbaiki kehidupan manusia atau peningkatan pendapatan. tanpa perubahan, manusia merasa jenih atau bahkan merasa tertinggal.
3. terciptanya price stability (stabilitas harga) untuk menciptakan rasa aman/tenteram dalam perasaan masyarakat. harga yang tidak setabil membuat masyarakat merasa was-was, misalnya apakah harta atau simpanan yang diperoleh dengan kerja keras, nilai riil atau manfaat berkurang di kemudian hari.
4. terjaganya kelestarian lingkungan hidup
5. pemerataan pembangunan dalam wilayah
6. penetapan sektor unggulan wilayah
7. membuat keterkaitan antarsektor yang lebih serasi dalam wilayah, sehingga menjadi bersinergi dan berkesinambungan.
8. pemenuhan kebutuhan pangan wilayah.
Manfaat Ilmu Ekonomi Regional
Manfaat IER dapat dibagi dua, yaitu : manfaat makro dan manfaat mikro. manfaat makro bertalian dengan bagaimana pemerintah pusat dapat menggunakannya unntuk mempercepat laju pertumbuhan keseluruhan wilayah. manfaat mikro, yaitu bagaimana IER dapat membantu perencanaan wilayah menghemat waktu dan biaya dalam proses menentukan lokasi suatu kegiatan atau proyek.
Sumber : Tarigan, Robinson. 2005. Ekonomi Regional, teori dan aplikasi. Jakarta : Pt.Bumi Aksara